This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Minggu, 19 Juni 2011

INFO PENDAFTARAN PESERTA DIDIK BARU SMA NEGERI 1 SEMIN

A.    Tempat dan Waktu Pendaftaran
Tempat Pendaftaran di SMA Negeri 1 Semin
Waktu Pendaftaran hari, tgl : Senin, 27 Juni 2011,  Pukul 08.00-13.00
                                                Selasa, 28 Juni 2011, Pukul 08.00-13.00
                                                Kamis, 30 Juni 2011, Pukul 08.00-13.00
B.    Persyaratan Pendaftaran
  1. Calon Siswa SMA menyerahkan persyaratan administrasi
a. Fotocopi Ijazah SMP/MTs/Surat Keterangan yang berpenghargaan sama dengan Ijazah yang telah disahkan oleh Kepala Sekolah atau pejabat yang berwewenang
b. Fotocopi Surat Tanda Lulus (STL), STK atau SKHUN, Danem, Danuas disahkan oleh Kepala Sekolah atau Pejabat yang berwewenang
c. SKHUN/DANEM asli tidak dapat diambil sebelum pengumuman penerimaan peserta didik baru, kecuali peserta mengundurkan diri.
d. Pas foto hitam putih terbaru ukuran 3 x 4 sebanyak 2(dua) lembar
e. Formulir Pendaftaran yang telah diisi
f.  Surat rekomendasi Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gunungkidul tentang penghargaan atas prestasi yang pernah diraih
g. Berusia setinggi-tingginya 21 tahun pada tanggal 11 Juli  2011.

C.    Cara Pendaftaran
1. Calon siswa datang di loket pendaftaran mengambil formulir pendaftaran terdiri dua lembar :
1.1.   Calon siswa putra  : 1 lembar kuning dan 1 lembar putih
1.2.   Calon siswa putri   : 1 lembar merah dan 1 lembar putih
  1. Formulir Pendaftaran diisi dan ditandatangani serta ditempel foto 3 x 4 hitam putih (pada tempat foto) oleh calon siswa di ruang yang telah disediakan oleh panitia. Pengisian formulir jangan sampai salah dan diisi dengan huruf cetak.
  2. Setelah berkas pendaftaran diserahkan kepada petugas pendaftar, formulir pendaftaran  yang berwarna kuning untuk putra dan/merah untuk putri dikembalikan kepada calon siswa sebagai bukti pendaftaran, harus disimpan sebaik-baiknya sebagai salah satu persyaratan daftar ulang.

D.    Seleksi Calon Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Semin 
Seleksi Penerimaan Peserta Didik Baru dilakukan dengan seleksi  nilai rata - rata SKHUN 4 (empat) mata pelajaran tertulis soal dari pusat (Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika dan IPA).

Jumat, 04 Maret 2011

DHAKON


Bagi masyarakat Jawa, khususnya bagi kalangan anak-anak perempuan periode tahun 1970-an dan sebelumnya, permainan dhakon mungkin sudah tidak asing lagi. Permainan tradisional ini merupakan bagian dalam dunia bermain mereka, terutama di wilayah pedesaan. Dhakon kayu dengan ukiran juga banyak dijumpai, terutama di kalangan kraton yang dimiliki oleh para ningrat dan bangsawan Jawa. Memang, mainan dhakon ini menjadi salah satu mainan favorit anak perempuan dari kalangan ningrat dan bangsawan kraton. Namun sayang, permainan tersebut lambat laun mulai tidak dikenal lagi oleh generasi sekarang seiring dengan perkembangan zaman.
Walaupun begitu, bukan berarti alat dhakon sudah tidak ada di masa kini. Masih banyak dijumpai dhakon di masyarakat Jawa saat ini. Namun fungsi utamanya sudah berubah. Sangat jarang anak perempuan sekarang bermain dhakon. Jika ada dhakon di masyarakat, lebih berfungsi untuk hiasan, asesoris rumah agar tampak njawani atau bisa jadi sudah masuk koleksi museum.
Dhakon yang dalam bahasa Indonesia disebut dengan istilah congklak, sebenarnya dapat menyebut ke alat permainan itu sendiri maupun ke nama permainannya. Jika “dhakon” menunjuk ke alatnya, maka “dhakonan” lebih menunjuk ke bermain dhakon. Pada umumnya, dhakon dibuat dari bahan sebilah kayu dengan panjang sekitar 50 cm, lebar 15-20 cm, dan tebal sekitar 4-5 cm. Kayu yang dipakai pun bebas jenisnya, yang penting mudah dilubangi (tidak sampai tembus, hanya sekitar 2 cm, bentuknya cekung). Bentuk kayu lebih ke bentuk persegi empat dengan kedua sisi ujung sering dibentuk setengah lingkaran. Lalu, kedua sisi memanjang dibuat lubang berpasangan berjumlah sekitar 3-7 buah. Sementara di kedua ujung juga dibuat lubang cekung agak besar jika dibanding dengan lubang-lubang di sisi kanan kiri. Sehingga total lubang cekung dalam sebuah dhakon antara 8-16 buah.
Namun bisa jadi, dhakon tidak dibuat dari kayu, namun bisa dibuat dengan melubangi tanah yang agak keras dengan batu. Jumlah lubang cekungnya bisa sama dengan dhakon yang terbuat dari kayu. Dhakon dari tanah dibuat jika memang si anak yang hendak bermain dhakon tidak mempunyai alat dhakon dari kayu. Memang semua anak zaman dulu belum tentu mempunyai alat dhakon kayu. Maka, cara praktis adalah dengan membuat cekungan pada tanah yang agak keras.
Bahan lain yang sekarang banyak dipergunakan untuk pembuatan dhakon adalah dari plastik. Dhakon plastik banyak dijumpai di toko-toko mainan, di swalayan, di pasar tradisional, atau di pasar-pasar malam. Dhakon plastik lebih enteng atau ringan jika dibandingkan dengan dhakon kayu.
Sementara alat lain yang dipakai adalah kecik atau biji buah sawo, sawo manila, srikaya, tanjung, dan sejenisnya. Bisa juga memakai butiran batu krikil yang berukuran kecil, sebesar kecik.
Dhakon biasa dipakai oleh anak perempuan. Sebelum bermain, maka setiap lubang dhakon yang berukuran kecil awalnya harus diberi kecik dengan jumlah yang sama, misalnya 6 buah. Maka untuk 5 lubang dikalikan 2 sisi dikalikan 6 kecik, dibutuhkan 60 kecik. Untuk banyaknya kecil setiap lubang bisa menjadi kesepakatan anak yang akan bermain dhakon. Kemudian anak yang akan bermain dhakon mengawali dengan “sut” untuk mencari pemenang. Pemenang akan mengawali untuk bermain duluan. Ia bebas untuk memilih lubang awal untuk kemudian diambil keciknya, kemudian dibagi ke lubang di sisi kanannya. Setiap lubang diberi satu, termasuk lumbungnya yang berada di sebelah kanan. Lalu setiap lubang milik lawan juga diberi jatah satu. Ketika kecik terakhir dijatuhkan pada lubang yang masih berisi kecik lainnya, maka ia akan terus memainkan permainan. Begitu seterusnya kembali ke lubang yang ada di sisi pemain. Lubang lumbung milik lawan tidak diberi kecik. Jika si pemain saat menjatuhkan kecik terakhir pada lubang yang tidak ada keciknya, maka ia dianggap berhenti bermain dan dilanjutkan ke lawan bermain. Demikian selanjutnya, hingga lubang-lubang kecil kosong keciknya. Permainan dhakon juga mengenal nembak dan mikul. Nembak berlaku jika si pemain saat menjatuhkan kecik terakhir di lubangnya sendiri, sementara lubang di hadapan sisi lawan ada keciknya, maka dikatakan nembak. Dikatakan mikul, jika saat menjatuhkan kecik terakhir di sisi lawan, di kanan kiri ada keciknya.
Jika seseorang mengungguli lawannya dalam perolehan kecik, maka ia dianggap menang. Kemudian permainan bisa dilanjutkan lagi hingga beberapa kali putaran atau sampai titik jenuh.
Ada pelajaran berharga dari bermain dhakon, di antaranya adalah rasa jujur dan melatih kecerdasan berhitung. Kejujuran permainan ini adalah mutlak. Sebab tanpa didasari rasa jujur, seseorang yang bermain dhakon akan curang sehingga merugikan orang lain. Ketika tidak didasari rasa jujur, maka saat kecik terakhir hendak jatuh pada lubang kosong tanpa kecik, ia pasti akan menjatuhkan kecik itu pada lubang sebelumnya yang ada keciknya. Atau bisa jadi, lumbungnya sendiri akan lebih diisi satu kecik dalam satu putaran. Banyak cara untuk berbuat curang jika tidak dijiwai dengan rasa jujur. Maka ketika rasa curang sering muncul, biasanya seseorang itu akan dijauhi oleh temannya bermain.
Selain itu tentu saja permainan dhakon juga membutuhkan kecerdasan berhitung, seperti di saat memasukkan kecik di setiap lubang maupun saat menghitung biji kecik di saat permainan satu babak usai. Jika tidak pandai berhitung, tentu akan membuat lawan bermain mengakalinya. Maka kecerdasan berhitung memang diperlukan dalam permainan dhakon.
Memang pada umumnya permainan tradisional lebih menitikberatkan pada penanaman nilai-nilai budi pekerti, seperti rasa kejujuran pada permainan dhakon atau nilai-nilai lain yang tentu akan dimunculkan pada permainan-permainan tradisional lainnya. Selain itu, pada permainan tradisional pada umumnya juga melibatkan rasa sosial yang tinggi, melibatkan dua orang lebih, dan bukan bersifat individual. Juga biasanya permainan anak tradisional, bahan baku alat langsung diperoleh dari lingkungan alam sekitarnya tanpa melalui proses pengolahan pabrik. Kreativitas anak biasanya lebih dominan dalam permainan tradisional, karena anak dilatih untuk membuat sendiri alat-alat permainan tersebut.
Teks dan foto : Suwandi

GATHENG

Ensiklopedi

Batu menjadi salah satu alat yang dominan dipakai oleh anak-anak masyarakat Jawa dalam permainan tradisional. Banyak dolanan anak yang menggunakan batu, termasuk permainan gatheng. Batu yang digunakan dalam permainan gatheng biasanya tidak terlalu besar, hanya sebesar buah tanjung atau sebesar kelereng ukuran standard kira-kira diameter 1 cm atau lebih sedikit. Batu dengan ukuran tersebut biasa disebut dengan kerikil. Kerikil banyak dijumpai di alam sekitar atau di pekarangan. Ternyata dolanan gatheng sudah berumur tua, terbukti, di zaman kerajaan Mataram Islam sekitar abad XVII, ada salah satu putra raja yang memiliki batu gatheng, yaitu Raden Rangga. Batu gatheng miliknya itu ternyata cukup besar, melebihi ukuran normal, karena Raden Rangga dianggap salah satu putra raja Mataram yang cukup sakti. Bahkan batu gatheng yang diyakini milik Raden Rangga tersebut, sekarang masih tersimpan di Kotagede, Yogyakarta (Sukirman, Permainan Tradisional Jawa, Kepel Pres 2004, halaman 72).
Bukti lain, kata gatheng juga ditemukan di Baoesastra (Kamus) Jawa karangan W.J.S. Poerwadarminto diterbitkan oleh JB. Wolters’ Uitgevers Maatschappij tahun 1939. Pada halaman 134 kolom 2 diterangkan bahwa gatheng termasuk nama dolanan anak yang menggunakan kerikil berjumlah 5 buah. Kerikil tersebut ada yang dilemparkan ke atas, sebagian lain diambil memakai tangan (diraup). Dari keterangan di atas, jelas bahwa permainan gatheng memang termasuk dolanan anak yang sudah berumur tua. Dolanan itu hingga saat ini masik dikenal oleh sebagian masyarakat termasuk anak-anak karena masih dimainkan ketika waktu senggang. Hanya mungkin intensitasnya tidak seperti zaman dulu karena pilihan permainan anak zaman sekarang semakin banyak dan bervariasi. Namun begitu juga sudah banyak anak-anak yang merasa asing dengan permainan ini karena memang tidak pernah diperkenalkan oleh orang tuanya. Jadi mereka menganggap asing dolanan ini.
Dolanan gatheng termasuk permainan perorangan. Awalnya, dolanan ini biasa dimainkan oleh anak-anak perempuan. Namun dalam perkembangannya juga sering dimainkan oleh anak laki-laki. Jadi saat ini permainan ini sudah dianggap permainan umum, biasa dimainkan anak perempuan maupun laki-laki. Anak-anak yang bermain gatheng biasanya setingkat SD atau berumur antara 7—14 tahun. Dolanan gatheng dimainkan oleh anak-anak di saat sore hari setelah pulang sekolah. Kadang dimainkan pada pagi hari jika mereka sedang libur sekolah atau dimainkan di saat istirahat sekolah. Tempat bermain gatheng bebas, yang penting bisa memberi nyaman kepada anak-anak yang bermain, karena tidak memerlukan tempat yang luas. Satu meter persegipun sudah bisa dipakai oleh anak-anak untuk bermain gatheng. Asalkan tempatnya rata, bisa di teras rumah atau sekolah, di dalam rumah, di halaman rumah, di bawah pohon, atau di tempat-tempat nyaman lainnya. Dolanan gatheng sering dimainkan minimal oleh dua anak atau bisa lebih, misalnya 3 atau 4 anak. Jika lebih dari 4 sebaiknya membentuk kelompok baru.
Anak-anak yang akan bermain gatheng, misalkan 4 anak, sebelum bermain biasanya mereka sudah mempersiapkan 5 kerikil sama besar. Setelah itu mereka duduk melingkar di tempat yang rata. Hompipah dilakukan pertama kali untuk mencari pemenang urutan pertama hingga keempat. Misalkan B sebagai pemenang pertama, maka ia mendapatkan giliran bermain pertama kali, kemudian disusul pemenang selanjutnya, misalkan C,D, dan A.
gket satu sama lain. Sebab jika ada yang lengket atau menyatu akan menyulitkan bagi pemain. Setelah itu, pemain B mengambil salah satu kerikil lalu dilemparkan ke atas kira-kira 40-60 cm. Bisa lebih tinggi asalkan masih di sekitar area bermain. Sambil melemparkan sebuah kerikil ke atas, pemain B berusaha mengambil lagi sebuah kerikil lainnya sambil digenggam terus menangkap kerikil yang dilemparkan tadi sebelum kerikil jatuh ke lantai. Jika pemain B tidak berhasil menangkap kerikil yang dilemparkan ke atas, berarti pemain B dianggap mati dan harus digantikan pemain C. Begitu pula jika ada kerikil yang lengket dan saat diambil pemain B bergerak, maka permainan oleh pemain B untuk sementara juga dianggap mati dan harus digantikan pemain lainnya.
bersambung
Teks: Suwandi
(Sumber: Buku “Permainan Tradisional Jawa”, Sukirman Dharmamulya, dkk, Kepel Press, 2004)

JAMURAN


Bagi anak-anak perempuan masyarakat Jawa yang hidup di sekitar tahun 1960-hingga 1970-an tentu tidak asing lagi dengan dolanan anak yang disebut Jamuran. Ketika televisi belum menjamur seperti sekarang, hiburan mereka kebanyakan adalah bermain di lapangan terbuka. Beraneka ragam dolanan anak mereka mainkan, salah satunya adalah jamuran. Seiring dengan merebaknya hiburan televisi dan lainnya, permainan tradisional jamuran ini sudah jarang lagi dimainkan oleh anak-anak perempuan. Jika masih ada pun hanya sebatas dalam kegiatan festival, workshop, seminar, atau sejenisnya.
Dari segi istilah, kiranya nama jamuran diambil dari nama tumbuhan jamur. Jamur yang berbentuk seperti payung bulat itulah yang menjadi inspirasi nama dolanan jamuran. Berarti jamuran adalah sebuah nama dolanan, yang permainannya membentuk lingkaran seperti jamur. Maka anak-anak menyebutnya dengan dolanan jamuran.
Biasanya yang memainkan dolanan jamuran ini adalah anak-anak perempuan. Namun tidak menutup kemungkinan juga dimainkan oleh anak-anak laki-laki atau campuran. Sementara umur anak-anak yang bermain dolanan ini setingkat usia TK sampai SD, sekitar 6-13 tahun. Jika ada anak di bawah usia 6 tahun ikut, biasanya dianggap pupuk bawang atau bawang kothong alias dianggap cuma ikut-ikutan, karena dianggap belum paham tentang cara bermain yang sesungguhnya. Dolanan jamuran ini, dulu sering dimainkan di saat waktu senggang di hari libur di saat pagi, sore, atau malam hari ketika bulan purnama.
Dolanan jamuran tidak membutuhkan peralatan bantu kecuali hanya tanah lapang atau halaman yang cukup luas. Biasanya memakai halaman rumah, halaman sekolah, halaman balai desa, atau di lapangan. Sebelum anak-anak melakukan permainan ini, mereka melakukan ‘hompipah’ untuk menentukan pemenang dan yang ‘dadi’. Anak yang bermain umumnya lebih dari 4 anak. Idealnya sekitar 10 anak. Setelah dilakukan ‘hompipah’, anak yang kalah akan menjadi pemain ‘dadi’. Ia berposisi di tengah, sementara anak lain mengelilinginya sambil melingkar dan bergandengan tangan.
Anak-anak yang mengelilinginya sambil menyanyikan sebuah tembang jamuran, yaitu: //jamuran, ya ge ge thok/ jamur apa ya ge ge thok/ jamur gajih mbejijih saara-ara/ semprat-semprit jamur apa?// Setelah nyanyian selesai, maka anak yang ‘dadi’ segera mengucapkan sebuah jamur, misalnya ‘jamur lot kayu’. Maka seketika pemain yang mengelilinginya harus segera mencari pohon atau benda-benda yang berasal dari kayu untuk dipeluknya. Jika ada anak yang kesulitan mencarinya maka bisa segera ditangkap oleh anak yang dadi. Jadilah anak yang ditangkap itu menjadi anak yang ‘dadi’. Ia harus berada di tengah, semantara anak lain termasuk yang menangkapnya kembali mengelilingi anak yang baru ‘dadi’ tadi. Begitulah seterusnya, ketika permainan kembali mulai, anak-anak mengawali dengan tembang jamuran seperti di atas.
Berbagai jenis jamur yang biasanya diucapkan oleh anak yang ‘dadi’. Hal itu biasanya tergantung dari wawasan anak yang ‘dadi’. Macam-macam jenis jamur yang sering diucapkan anak saat bermain jamuran, seperti jamur kethek menek, jamur kendhil borot, jamur gagak, jamur kendhil, dan sebagainya. Saat anak yang ‘dadi’ mengucapkan ‘jamur kethek menek’, maka pemain lain harus segera mencari tempat yang bisa dipanjat. Yang penting mereka tidak menginjak tanah. Ketika ada anak yang kesulitan mencari tempat panjatan dan segera ditangkap oleh anak yang ‘dadi’, maka anak yang ditangkap akan berubah menjadi anak yang ‘dadi’. Jika ada anak yang ‘dadi’ sampai berulangkali, dinamakan ‘dikungkung’.
Tentu anak yang bermain jamuran harus bisa bersosialisi dengan teman, tidak boleh egois, harus cekatan, banyak akal, dan tidak boleh cengeng. Jika anak tidak bisa memenuhi kriteria itu tentu akan mudah ditinggalkan teman-teman bermain lainnya. Itulah pendidikan yang diajarkan dalam permainan tradisional jamuran.

GOBAG SODOR


Dolanan tradisional gobag sodor ini tentu sudah tidak asing lagi bagi anak-anak masyarakat Jawa yang sekarang berumur 30 tahun ke atas. Permainan yang akrab di kalangan anak-anak di tahun 1970-an ini sering dimainkan oleh anak laki-laki maupun kadang-kadang orang dewasa oleh kalangan masyarakat Jawa di kala waktu senggang, apalagi ketika malam bulan purnama. Salah satu kegiatan mengisi bulan purnama biasanya dengan memainkan dolanan tradisional berupa dolanan gobag sodor. Permainan ini ternyata juga sudah terekam dalam Baoesastra (kamus) Djawa tahun 1939 karangan W.J.S. Poerwadarminto terbitan J.B. Wolters’ Uitgevers Maatschappij, N.V. Groningen, Batavia. Di kamus itu tercatat di halaman 158, disebutkan hanya dengan istilah gobag, yang menerangkan sebagai sebuah jenis permainan anak. Di masyarakat Jawa seringkali pula disebut dengan permainan gobag sodor.
Permainan gobag sodor membutuhkan tempat yang agak luas, paling tidak untuk bermain gobag sodor ini membutuhkan luas lapangan sekitar 6 meter x 15 meter. Padahal rumah sekarang sudah jarang yang mempunyai luas halaman tersebut. Maka tidak aneh jika permainan gobag sodor ini semakin hari jarangdimainkan oleh anak-anak sekarang karena keterbatasan lahan. Selain itu, permainan ini membutuhkan jumlah anak yang cukup untuk bermain, paling tidak 8—10 anak. Ketika masa lalu, anak-anak masih banyak punya waktu luang sehingga bisa bermain bersama-sama. Namun sekarang, anak-anak sudah banyak pilihan mainan, sehingga sulit untuk diajak bermain kelompok. Walaupun sebenarnya permainan ini mempunyai kelebihan dalam sikap bersosialisasi. Anak diajak bisa bekerjasama dengan teman bermain. Selain itu, permainan ini juga menuntut pelaku bermain untuk bersikap sportif dalam permainan dan tidak boleh curang atau egois. Anak-anak juga dituntut untuk bermain energik karena memang sifat permainan ini cepat.
Cara bermain gobag sodor termasuk cukup mudah. Sebelum bermain, biasanya anak-anak yang hendak bermain mencari lahan bermain yang cukup luas dan rata. Di atas lahan tersebut kemudian digambari garis persegi empat dengan lebar 6 meter dan panjang 15 meter. Kotak persegi panjang itu kemudian dibelah menjadi 2 bagian sama panjang dengan ukuran masing-masing 3 meter. Kemudian panjangnya juga dibagi-bagi lagi menjadi 4 bagian, setiap bagian dengan lebar 3 meter juga. Selain itu, di bagian tengah juga ditarik garis ke depan dan ke belakang masing-masing sekitar 2-3 meter. Maka jadilah lapangan untuk bermain gobag sodor. Biasanya jaman dulu anak-anak membuat garis-garis gobag sodor ini dengan air kendi agar lebih awet dan tidak mudah terhapus. Namun bisa pula dengan menaburkan batu kapur yang sudah lembut atau digaris dengan tongkat kayu atau bambu.
Setelah itu, anak-anak yang bermain, misalnya 10 anak harus dibagi 2 regu. Masing-masing regu beranggotakan 5 anak. Ketua regu melakukan “sut” untuk menentukan pemenang. Setelah dilakukan “sut”, maka regu pemenang akan main duluan dengan menempatkan diri di kedua garis depan di kanan kiri maupun di ujung garis sodor. Sementara yang kalah menempatkan diri di masing-masing garis melintang untuk menjaga anak-anak yang akan ke belakang. Satu pemain yang kalah harus bertugas menjaga garis sodor (garis tengah yang membagi dua bagian kanan dan kiri). Setelah semua siap, anak-anak yang bertugas sebagai sodor dan penjaga garis depan berusaha menyentuh anak-anak yang telah melakukan start. Setelah itu anak-anak yang mendapat giliran main harus berusaha keras melewati setiap garis yang dijaga lawan. Anak-anak yang mendapat giliran main harus berusaha sampai garis paling belakang dan kembali ke garis depan. Anak-anak ini juga harus berusaha menghindari sentuhan pemain penjaga yang menjaga setiap garis. Jika ada 2 anak yang mendapat giliran main berada di dalam satu kotak, maka pemain lawan boleh mengunci. Sementara anak-anak lain yang bermain tidak boleh sampai finish terlebih dahulu, sebelum anak-anak yang terkunci bisa meloloskan diri. Jika anak yang bermain tadi bisa meloloskan diri dari jebakan, maka anak yang lain bisa menuju finish dan dianggap sebagai pemenang. Namun jika ada anak yang mendapat giliran main tersentuh oleh lawan sebelum anak lain mencapai finish, maka dianggap kalah dan harus bergantian main. Begitu seterusnya. Jika ada regu yang menang, biasanya mendapat hadiah gendongan dari lawan bermain. Jarak gendongan ditentukan oleh kedua regu yang bermain.
Permainan tradisional gobag sodor memang salah satu permainan yang murah meriah tanpa harus mengeluarkan uang. Namun sayang, permainan ini sudah dianggap kuno dan jarang dimainkan oleh anak-anak sekarang. Walaupun tidak menutup kemungkinan, kadang-kadang masih dijumpai di sekitar kita, tetapi biasanya dalam rangka perayaan tujuh belasan atau festival dolanan anak.

Kamis, 27 Januari 2011

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UJI MAKANAN

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI
SEMESTER GENAP
TAHUN PELAJARAN 2010/2011
UJI MAKANAN

Disusun oleh :
KELOMPUK II
1.     Chatro Destandra      ( 02)
2.     Novita Laras A.        ( 06 )
3.     Etik Purwanti            ( 13 )
4.     Doni Alif P.               ( 22 )

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 SEMIN
GUNUNGKIDUL
2011

I.       JUDUL
Uji Makanan

II.       TUJUAN
Mengetahui kandungan nutrisi yang terdapat pada bahab makanan.

III.    DASAR TEORI
Makanan adalah bahan, biasanya berasal dari hewan atau tumbuhan, dimakan oleh makhluk hidup untuk memberikan tenaga dana nutrisi. Setiap makhluk hidup membutuhkan makanan.Tanpa makanan, makhluk hidup akan sulit dalam mengerjakan aktifitas sehari-harinya.Makanan dapat membantu kita dalam mendapatkan energi,membantu pertumbuhan badan dan otak.Memakan makanan yang bergizi akan membantu pertumbuhan kita, baik otak maupun badan.Setiap makanan mempunyai kandungan gizi yang berbeda.Protein, karbohidrat, lemak, dan lain-lain adalah salah satu contoh gizi yang akan kita dapatkan dari makanan.
Setiap jenis gizi yang kita dapatkan mempunyai fungsi yang berbeda.Karbohidrat merupakan sumber tenaga yang kita dapatkan sehari-hari.Salah satu contoh makanan yang mengandung karbohidrat adalah nasi.Protein digunakan oleh tubuh untuk membantu pertumbuhan kita,baik otak maupun tubuh kita.Lemak digunakan oleh tubuh kita sebagai cadangan makanan dan sebagai cadangan energi.Lemak akan digunakan saat tubuh kekurangan karbohidrat, dan lemak akan memecah menjadi glukosa yang sangat berguna bagi tubuh kita saat kita membutuhkan energi. Berikut zat-zat yang terkandung dalam makanan yang diperlukan oleh tubuh.
KARBOHIDRAT
Karbohidrat atau sakarida adalah segolongan besar senyawa organik yang tersusun hanya dari atom karbon, hidrogen, dan oksigen. Bentuk molekul karbohidrat paling sederhana terdiri dari satu molekul gula sederhana. Banyak karbohidrat yang merupakan polimer yang tersusun dari molekul gula yang terangkai menjadi rantai yang panjang serta bercabang-cabang.
Karbohidrat merupakan bahan makanan penting dan sumber tenaga yang terdapat dalam tumbuhan dan daging hewan. Selain itu, karbohidrat juga menjadi komponen struktur penting pada makhluk hidup dalam bentuk serat (fiber), seperti selulosa, pektin, serta lignin.
Karbohidrat menyediakan kebutuhan dasar yang diperlukan tubuh. Tubuh menggunakan karbohidrat seperti layaknya mesin mobil menggunakan bensin. Glukosa, karbohidrat yang paling sederhana mengalir dalam aliran darah sehingga tersedia bagi seluruh sel tubuh. Sel-sel tubuh tersebut menyerap glukosa dan mengubahnya menjadi tenaga untuk menjalankan sel-sel tubuh.
Selain sebagai sumber energi, karbohidrat juga berfungsi untuk menjaga keseimbangan asam basa di dalam tubuh, berperan penting dalam proses metabolisme dalam tubuh, dan pembentuk struktur sel dengan mengikat protein dan lemak.
AMILUM
Pati atau amilum (CAS# 9005-25-8) adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air, berwujud bubuk putih, tawar dan tidak berbau. Pati merupakan bahan utama yang dihasilkan oleh tumbuhan untuk menyimpan kelebihan glukosa (sebagai produk fotosintesis) dalam jangka panjang. Hewan dan manusia juga menjadikan pati sebagai sumber energi yang penting.
Pati tersusun dari dua macam karbohidrat, amilosa dan amilopektin, dalam komposisi yang berbeda-beda. Amilosa memberikan sifat keras (pera) sedangkan amilopektin menyebabkan sifat lengket. Amilosa memberikan warna ungu pekat pada tes iodin sedangkan amilopektin tidak bereaksi. Penjelasan untuk gejala ini belum pernah bisa tuntas dijelaskan.
GULA (GLUKOSA)
Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi tubuh manusia, yang menyediakan 4 kalori (17 kilojoule) energi pangan per gram. Pemecahan karbohidrat (misalnya pati) menghasilkan mono- dan disakarida, terutama glukosa. Melalui glikolisis, glukosa segera terlibat dalam produksi ATP, pembawa energi sel. Di sisi lain, glukosa sangat penting dalam produksi protein dan dalam metabolisme lipid. Karena pada sistem saraf pusat tidak ada metabolisme lipid, jaringan ini sangat tergantung pada glukosa.
Glukosa diserap ke dalam peredaran darah melalui saluran pencernaan. Sebagian glukosa ini kemudian langsung menjadi bahan bakar sel otak, sedangkan yang lainnya menuju hati dan otot, yang menyimpannya sebagai glikogen ("pati hewan") dan sel lemak, yang menyimpannya sebagai lemak. Glikogen merupakan sumber energi cadangan yang akan dikonversi kembali menjadi glukosa pada saat dibutuhkan lebih banyak energi. Meskipun lemak simpanan dapat juga menjadi sumber energi cadangan, lemak tak pernak secara langsung dikonversi menjadi glukosa. Fruktosa dan galaktosa, gula lain yang dihasilkan dari pemecahan karbohidrat, langsung diangkut ke hati, yang mengkonversinya menjadi glukosa.
PROTEIN
Protein (akar kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling utama") adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor. Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus.
Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis protein lain berperan dalam fungsi struktural atau mekanis, seperti misalnya protein yang membentuk batang dan sendi sitoskeleton. Protein terlibat dalam sistem kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem kendali dalam bentuk hormon, sebagai komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam transportasi hara. Sebagai salah satu sumber gizi, protein berperan sebagai sumber asam amino bagi organisme yang tidak mampu membentuk asam amino tersebut (heterotrof).
LEMAK
Lemak sama dengan minyak. Orang menyebut lemak secara khusus bagi minyak nabati atau hewani yang berwujud padat pada suhu ruang. Lemak juga biasanya disebutkan kepada berbagai minyak yang dihasilkan oleh hewan, lepas dari wujudnya yang padat maupun cair. 1 gram lemak menghasilkan 9,3 kalori. lemak terdiri atas unsur-unsur karbon, hidrogen, dan oksigen
Dalam pengujisn makanan diperlukan reagen sebagai berikut :
BIURET
Biuret adalah senyawa kimia dengan rumus kimia H 2 NC (O) NHC (O) NH 2 . Ini adalah hasil dari kondensasi dua molekul urea dan merupakan kotoran yang bermasalah di berbasis pupuk urea. Putih solid ini larut dalam air panas.  Istilah biuret juga menggambarkan keluarga senyawa organik dengan gugus fungsional - (HN-CO-) 2 N-. Jadi biuret dimetil adalah CH 3 HN-CO-NR'-CO-NHCH 3 . Berbagai turunan organik yang mungkin. uji biuret sebuah uji kimia untuk protein dan polipeptida . Hal ini didasarkan pada pereaksi biuret , larutan biru yang mengubah violet pada kontak dengan protein, atau zat-zat denganikatan peptida . Uji dan reagen tidak benar-benar mengandung biuret, mereka dinamakan demikian karena baik biuret dan protein memiliki respon yang sama untuk menguji.
BENEDICT
reagen Benedict adalah bahan kimia pereaksi bernama setelah seorang kimiawan Amerika, Stanley Rossiter Benediktus. Benedict's reagen digunakan sebagai ujian bagi kehadiran mengurangi gula . Hal Ini termasuk semua monosakarida dan disakarida , laktosa dan maltosa . Bahkan lebih umum, kita coba Benediktus akan mendeteksi kehadiran aldehid (kecuali yang aromatik), dan alpha-hydroxy-keton , termasuk yang terjadi di ketoses tertentu. Jadi, meskipun ketose fruktosa tidak sepenuhnya mengurangi gula, itu adalah alpha-hydroxy-keton, dan memberikan tes positif karena dikonversi ke aldoses glukosa dan mannose oleh dasar dalam reagen. reagen Benedict biru mengandung tembaga (II) ion (Cu 2 + ) yang berkurang menjadi tembaga (I) (Cu + ). Ini adalah diendapkansebagai merah tembaga (I) oksida yang tidak larut dalam air.
Cara kerja Benedict
Ketika reagen benedict dicampurkan dan dipanaskan dengan glukosa, di mana glukosa memiliki elektron untuk diberikan, tembaga(salah satu kandungan di reagen benedict) akan menerima elektron tersebut dan mengalami reduksi sehingga terjadilah perubahan warna. Selama proses ini CU2+ tereduksi menjadi CU+. Ketika Cu  mengalami reduksi, glukosa memberikan salah satu elektronnya dan dioksidasi. Karena glukosa mampu mereduksi Cu pada benedict, maka glukosa disebut sebagai gula pereduksi.

LUGOL
            Lugol yodium, juga dikenal sebagai solusi Lugol, pertama  kali dibuat pada tahun 1829, merupakan solusi dari unsur iodium dan iodida kalium dalam air, yaitu setelah dokter Prancis JGALugol. larutan yodium Lugol sering digunakan sebagai antiseptik dan desinfektan, untuk desinfeksi darurat air minum, dan sebagai reagen untuk deteksi pati di laboratorium rutin dan tes medis. 
Telah digunakan lebih jarang untuk mengisi kekurangan yodium Namun., Iodida kalium murni, mengandung ion iodida relatif jinak tanpa unsur iodium lebih toksik, lebih disukai untuk tujuan ini. 
            Solusi Lugol terdiri dari 5 g yodium (I2) dan 10 g kalium iodida (KI) dicampur dengan air suling yang cukup untuk membuat larutan coklat dengan total volume 100 mL dan kadar yodium total 150 mg / mL. Kalium iodida menerjemahkan yodium SD larut dalam air melalui pembentukan triiodida (I- 
3) ion. Hal ini tidak boleh disamakan dengan tingtur solusi yodium, yang terdiri dari unsur iodium, dan garam iodida dilarutkan dalam air dan alkohol. solusi Lugol mengandung alkohol. 
Nama lain untuk solusi Lugol adalah I2KI (iodine-potassium iodide); Markodine, solusi Strong (sistemik), dan berair yodium Solusi BCP. 
Lugol diperoleh dari ahli kimia dan apoteker yang berlisensi untuk mempersiapkan dan mengeluarkan solusi. Indikator ini, juga disebut noda, digunakan di berbagai bidang. Solusi ini digunakan sebagai tes indikator keberadaan pati dalam senyawa organik, dengan yang bereaksi dengan memutar sebuah dark-blue/black. 

IV.             ALAT DAN BAHAN
Alat :

1.      Penjepi tabung reaksi
2.      Pipet tetes
3.      Lumpang porselin
4.      Tabung reaksi
5.      Pembakar spritus
6.      Pemes/pisau
7.      Papan proselin
8.      Spatula/pengaduk
9.      Rak tabung reaksi
10.  Gelas ukur

Bahan :

1.      Reagen (lugol, biuret, benedict)
2.      Kertas buram
3.      Bahan makanan yang ingin di uji ( Santen kelapa, singkong, tepung kanji, pisang ambon, putih telur, kunung telur)

V.                LANGKAH KERJA
1.      Menyiapkan alat dan bahan yang di perlukan.
2.      Melakukan uji makanan.
3.      Percobaan 1 : Uji amilum
a.       Menempatkan bahan makanan di lumpang proselin.
b.      Bahan makanan tersebut ditetesi reagen lugol sebanyak 2 tetes.
c.       Mengamati perubahan warna yang terjadi.
d.      Memasukkan data pada table pengamatan.
4.      Percobaan 2 : Uji protein
a.       Menghaluskan bahan yang diuji dengan menggunakan lumpang proselin dan penumbuk.
b.      Memasukkan aquades secukupnya untuk memudahkan penumbukan.
c.       Letakkan ±2mL hasil tumbukan pada tabung reaksi.
d.      Tetesi tabung reaksi tersebut dengan reagen biuret sebanyak 10 tetes.
e.       Mengocok tabung reaksi tersebut hinggga ada perubahan warna menjadi ungu, maka bahan makanan tersebut mengandung protein.
f.       Memasukkan data kedalam table pengamatan, dan lakukan hal yang sama dengan bahan makanan yang lain.
5.      Percobaan 3 : Uji glokusa.
a.       Menghaluskan bahan yang diuji dengan menggunakan lumpang proselin dan penumbuk.
b.      Memasukkan aquades secukupnya untuk memudahkan penumbukan.
c.       Letakkan ±2mL hasil tumbukan pada tabung reaksi.
d.      Tetesi tabung reaksi tersebut dengan reagen benedict sebanyak 10 -15 tetes.
e.       Panaskan tabung reaksi d atas pembakar sepritus.
f.       Memasukkan data kedalam table pengamatan, dan lakukan hal yang sama dengan bahan makanan yang lain
6.      Percobaan 4 : Uji Lemak.
a.       Mengusap bahan yang akandi uji pada kertas buram.
b.      Memanaskan kertas buram pada pembakar sepritus.
c.       Apabila ada noda transparan, maka bahan makanan tersebut mengandung lemak.
d.      Memasukkan data pada table pengamatan.
e.       Melakukan hal yang sama pada bahan makanan yang lain.









VI.             DATA PENGAMATAN
Dari percobaan di atas diperoleh hasil sebagai berikut :
No
Bahan makanan yg di uji
Perubahan Warna
Noda
Kandungan Makanan
Lugol
Benedict
Biuret
Amilum
Glukosa
Potein
Lemak
`1
Santan Kelapa
Ungu
Merah bata
Ungu
2
Singkong
Biru ke hitaman
Merah bata
Biru
3
Tempe
Kuning
Ungu kehitaman
Ungu
4
Tepung kanji
Biru ke hitaman
Biru
Ungu
5
Pisang ambon
Kuning
Merah bata
Biru
6
Putih telur
Putih kekuning2an
Biru
Ungu
7
Kuning telur
Kuning
hijau
ungu
-
-

VII.          PEMBAHASAN
Pada kegiatan praktikum ini kita menggunakan reagen yang digunakan untuk mengetahui kandungan makanan, antara lain :
Lugol digunakan untuk menguji apakah suatu makanan mengandung karbohidrat(amilum) atau tidak. Bila makanan yang kita tetesi lugol menghitam, maka makanan tersebut mengandung karbohidrat. Semakin hitam berarti makanan tersebut banyak kandungan karbohidratnya.
Biuret adalah reagen yang digunakan untuk menguji kandungan protein. Bila bahan makanan itu mengandung protein maka setelah bereaksi dengan biuret akan menghasilkan warna ungu/ warna lembayung. Hal itu terjadi karena ada ikatan protein dengan biuret yang menghasilkan dasar reaksi sebagau berikut :
kompleks koordinasi antara Cu 2+ dgn gugus -C=O dan NH ikatan peptida dalam larutan alkalis, akan membentuk warna lembayung
.
          Benedict adalah reagen yang digunakan untuk menguji kandungan glokusa pada bahan makanan jika hasil reaksi tersebut menghasilkan warna merah bata. Hal itu terjadi Ketika reagen benedict dicampurkan dan dipanaskan dengan glukosa, di mana glukosa memiliki elektron untuk diberikan, tembaga(salah satu kandungan di reagen benedict) akan menerima elektron tersebut dan mengalami reduksi sehingga terjadilah perubahan warna. Selama proses ini CU2+ tereduksi menjadi CU+. Ketika Cu  mengalami reduksi, glukosa memberikan salah satu elektronnya dan dioksidasi. Karena glukosa mampu mereduksi Cu pada benedict, maka glukosa disebut sebagai gula pereduksi. Dan menghasilkan warna merah bata.
          Kertas buram adalah bahan penguji pada kandungan lemak. Karena kertas buram mudah menyerap air/minyak jadi sangat cocok untuk pengujian ini. Pada pengujian lemak ini makanan yang sudah di tumbuk di oleskan pada kertas buram setelah itu di panaskan di atas pembakar sepritus sehingga kandungan air mudah mongering, jika ada noda transparan maka bahan makanan tersebut mengandung lemak.

Sesuai pernyataan di atas di peroleh hasil pengujian sebagai berikut :
Uji santan kelapa
Ø  Pada uji amilum, santan kelapa tidak mengandung amilum karena setelah ditetesi reagen lugol santan berubah menjadi ungu.
Ø  Pada uji protein, santan kelapa mengandung protein karena setelah ditetesi reagen biuret warna menjadi ungu.
Ø  Pada uji glokusa santan kelapa mengandung glokusa karena setelah ditetesi denan reagen benedict dan memanaskannya di atas pembakar spritus berubah warna menjadi merah bata.
Ø  Uji lemak, senten kelapa dioleskan pada kertas buram dan memanaskannya diatas pembakar spritus dan mengakibatkan noda tramparan pada kertas buram tersebut, hal itu menunjukkan bahwa santan kelapa mengandung lemak.
Uji Pisang Ambon
Ø  Pada uji amilum, pisang di tetesi dengan reagen lugol dan tidak menghasilkan warna biru kehitaman. Hal itu berarti pisang tidak mengandung amilum.
Ø  Uji protein, pisang ambon setelah di tetesi dengan reagen biuret retnyata tidah menghasilkan perunahan warna. Hal itu berarti pisang ambon tidak mengandung protein.
Ø  Uji glokusa, pisang ambon yang ditetesi dengan reagen benedict dan memanaskannya di atas pembakar spritus reaksinya berubah warna menjadi merah bata. Maka pisang ambon mengandung glukosa.
Ø  Uji lemak, pisang ambon yang dioleskan pada kertas buram dan dipanaskan pada pembakar spritus tidak meninggalkan noda transparan. Maka pisang ambon tidak mengandung lemak.
Uji Putih Telur
Ø  Uji amilum, putih telur di tetesi dengan reagen lugol bereaksi dan menghasilkan warna putih kekuning-kuniangan. Hal itu berarti tidak menunjukkan bahwa putih telur memiliki amilum karena bila memiliki amilum setelah di uji seharusnya memiliki warna biru kehitaman.
Ø  Uji protein, putih telur mengandung protein karena setelah ditetesi reagen biuret warna menjadi ungu.
Ø  Uji glukosa, putih telur ditetesi benedict kemudian di panggang di atas pembakar spritus ternyata tidak mengakibatkan perubahan warna atau bisa disebut putih telur tidak mengandung glukosa.
Ø  Uji lemak, putih telur  yang dioleskan pada kertas buram dan dipanaskan pada pembakar spritus tidak meninggalkan noda transparan. Maka putih telur tidak mengandung lemak.
Uji Kuning Telur
Ø  Uji amilum, kuning telur di tetesi dengan reagen lugol bereaksi dan menghasilkan warna putih kekuning-kuniangan. Hal itu berarti tidak menunjukkan bahwa kuning telur memiliki amilum. karena bila memiliki amilum setelah di uji seharusnya memiliki warna biru kehitaman.
Ø  Uji protein, kuning telur mengandung protein karena setelah ditetesi reagen biuret warna menjadi ungu.
Ø  Uji glukosa, kuning telur ditetesi benedict kemudian di panggang di atas pembakar spritus ternyata tidak mengakibatkan perubahan warna atau bisa disebut kuning telur tidak mengandung glukosa.
Ø  Uji lemak, kuning telur  yang dioleskan pada kertas buram dan dipanaskan pada pembakar spritus  meninggalkan noda transparan. Maka kuning telur mengandung lemak.
Uji Tempe
Ø  Uji amilum, tempe di tetesi dengan reagen lugol bereaksi dan menghasilkan warna putih kekuning-kuniangan. Hal itu berarti tidak menunjukkan bahwa tempe memiliki amilum. karena bila memiliki amilum setelah di uji seharusnya memiliki warna biru kehitaman.
Ø  Uji protein, tempe mengandung protein karena setelah ditetesi reagen biuret warna menjadi ungu.
Ø  Uji glukosa, tempe ditetesi benedict kemudian di panggang di atas pembakar spritus ternyata tidak mengakibatkan perubahan warna atau bisa disebut tempe tidak mengandung glukosa.
Ø  Uji lemak, tempe  yang dioleskan pada kertas buram dan dipanaskan pada pembakar spritus tidak meninggalkan noda transparan. Maka tempe tidak mengandung lemak
Uji Singkong
Ø  Uji amilum, singkong mengandung amilum karena setelah ditetesi reagen lugol berubah warna menjadi biru kehitaman.
Ø  Uji protein, singkong tidak mengandung protein karena setelah di tetesi dengan reagen biuret berubah warna menjadi biru.
Ø  Uji glukosa, singkong ditetesi benedict kemudian di panggang di atas pembakar spritus ternyata mengakibatkan perubahan warna dari biru menjadi merah bata.
Ø  Uji lemak, singkong  yang dioleskan pada kertas buram dan dipanaskan pada pembakar spritus tidak meninggalkan noda transparan. Maka singkong tidak mengandung lemak.
Uji tepung kanji
Ø  Uji amilum, tepung kanji yang ditetesi dengan lugol berubah warna menjadi biru kehitaman. Hal itu menunjukkan bahwa tepung kanji mengandung amilum.
Ø  Uji protein, tempe mengandung protein karena setelah ditetesi reagen biuret warna menjadi ungu.
Ø  Uji glukosa, tepung kanji ditetesi benedict kemudian di panggang di atas pembakar spritus ternyata tidak mengakibatkan perubahan warna atau bisa disebut tempe tidak mengandung glukosa.
Ø  Uji lemak, tepung kanji  yang dioleskan pada kertas buram dan dipanaskan pada pembakar spritus tidak meninggalkan noda transparan. Maka tepung kanji tidak mengandung lemak.

VIII.       KESIMPULAN DAN SARAN
A.    Kesimpulan
Setelah kami melakukan praktikum dapat disimpulkan bahwa :
Reagen lugol digunakan untuk mengetahui bahwa makanan yang mengandung amilim, Reagen biuret digunakan untuk mengetahui bahwa makanan yang mengandung protein. Reagen benedict digunakan untuk mengetahui bahwa makanan yan mengandung glukosasedangkan kertas buram digunakan unuk mengetahui bahwa makanan yang mengandung lemak.
Bahan makanan yang apabila ditetesi dengan lugol berubah warna menjadi biru kehitaman berarti bahwa makanan tersebut mengandung amlum. Bahan makanan yang ditetesi dengan reagen biuret dan mengocoknya, berubah warna menjadiungu, maka bahan makanan tersebut mengandung protein.bahan makanan yang didenan reagen benedict dsn memanaskannya diatas pembakar spritus dan warna menjadi merah bata, maka bahan makanan tersebut mengandung glikosa. Sebahan  makanan yang dioleskan pada kertas buram dan memanaskannya pada pembakar spritus, jika meninggalkan bekas noda tranparan maka bahan makanan tersebut mengandung lemak.
Bahan makanan yang mengandung amilum yaitu : singkong dan tepung kanji. Bahan makanan yang mengandung glokusa : Santan kelapa, singkong dan pisang ambon. Bahan makanan yang mengandung protein :santan kelapa, tempe, dan tepung kanji, putih telur dan kuning telur. Sedangkan bahan yang mengandung lemak antara lain : santan kelapa dan kuning telur.
Dalam satu bahan makanan tidak hanya mengandung nutrisi, tetapi banyak yang mempunyai lebih dari dua nutrisi. Seperti santan kelapa terdapat glokusa, protein dan lemak.
B.     Saran
Pada setiap materi pembelajaran yang memungkinkan untuk diadakan praktikum mohon untuk dilakukan praktikum untuk membuktikan kesesuaian materi dengan teori-teori yang ada pada setiap bab.






IX.             DAFTAR PUSTAKA

http://www.forumsains.com/biologi-smu/lugol-biuret-benedict-dan-fehling/
http://www.id.wikipedia.com